Jumat, 24 Februari 2017

Gigi berlubang, Krowok, Penyakit Gigi

Berikut ini artikel mengenai bahaya gigi berlubang atau yang biasa dikenal sebagai gigi krowok. Artikel tentang kesehatan gigi ini dimuat dalam koran kedaulatan rakyat. Gigi krowok bikin kepala cenat-cenut Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan rutin 3-6 bulan sekali. Gigi krowok atau karies banyak sekali dikeluhkan masyarakat, dari kalangan anak-anak sampai orangtua. Saat dilakukan pemeriksaan kesehatan dan gigi gratis terhadap 250 orang buruh gen-dong Pasar Beringhaijo pun keluhan gigi krowok ini cukup mendominasi. Mereka rata-rata keluhannya gigi berlubang. Kalau sudah kambuh, rasanya cenut-cenut sampai di kepala. Menurut Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RS-GM) Prof Soedomo Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM Dr drg Ahmad Syaify SpPerio(K), banyaknya keluhan gigi krowok pada buruh gendong itu selain memerlukan pemeriksaan juga tindakan. Layanan tambal dan cabut menjadi prioritas, karena di masyarakat keluhan kesehatan gigi dan mulut paling banyak masih berupa gigi berlubang atau karies. ' Gigi yang sudah tidak layak dipertahankan lagi, misalnya karena membusuk (bangren), sehingga terpaksa dilakukan tindakan pencabutan. Kebetulan gigi karies juga menjadi keluhan paling dominan di RSGM Prof Soedomo. Ini sejalan pula dengan data nasional, karies masih menempati urutan teratas prevalensi penyakit gigi dan mulut," kata Ahmad Syaifi yang juga staf pengajar FKG UGM ini. Sejauh mana bahayanya bagi kesehatan bila menderita karies gigi? Diingatkan drg Ahmad Syaify agar jangan menganggap sepele penyakit ini, karena bisa menyebabkan kematian bila infeksinya sudah parah, se-bab akan mempengaruhi jaringan tubuh lain seperti tenggorokan, jantung hingga otak. Teijadinya karies bisa disebabkan oleh makanan manis, tembakau atau rokok, plak atau karang gigi. Penyebab lainnya, banyaknya celah antara gigi, struktur gigi yang tidak rata, radiasi pada kepala dan leher. Juga bisa disebabkan obat antihistamin dan antidepresi, mengonsumsi sabu-sabu (metamfetamina), jarang gosok gigi (sikat gigi minimal 2 kali sehari), karena menderita xerostomia (penyakit mulut kering karena produksi ludah yang ku-rang), serta enamel (lapisan luar di mahkota gigi) dan dentin (lapisan dalam gigi sebelum saraf) tidak terbentuk sempuma. Mengonsumsi makanan yang manis-manis memang tidak dilarang, tetapi setelah mengonsumsi makanan manis disarankan untuk segera gosok gigi atau paling tidak kumur-kumur karena zat gula akan diubah oleh bak-teri dalam kurun waktu sekitar 20 menit. Karies gigi banyak terjadi pada anak-anak karena paling suka makanan manis seperti permen dan makanan ringan yang mu-dah menempel di gigi. Jika tidak dibersihkan dengan gosok gigi secara tepat, sisa makanan bisa mengendap menyebabkan karies. Penyakit ini tidak hanya menyerang pada gigi dewasa karena penyebabnya sama dengan proses pembentukan karang gigi pada orang dewasa. ' Meski kadang orangtua mengatakan anaknya rajin gosok gigi, tetapi kalau waktunya tidak tepat tetap menyebabkan penumpukan sisa makanan di sela gigi dan gusi," katanya. Kapan waktu menggosok gigi yang tepat? Sebaiknya dilakukan sesudah makan pada pagi h ari dan malam hari sebelum tidur. Setelah itu tidak mengunyah permen atau makanan yang manis-manis. Sebab, partikel atau sisa makanan yang tidak dibersihkan akan menumpuk menjadi plak. Di dalam plak tersebut dapat tumbuh berbagai bakteri, terutama jenis streptokokus mutans atau laktobasilus. Beberapa sumber menyebutkan, kebiasaan minum susu lewat botol juga dicurigai menjadi pemicu terjadinya karies gigi atau gigi berlubang. Penyakit gigi ini sudah dipandang sebagai penyakit khas pada gigi anak-anak, meskipun demikian pencegahan tetap bisa dilakukan. Caranya, membiasakan anak gosok gigi dengan waktu yang tepat. Periksa gigi paling tidak 3-6 bulan sekali. Demikian tadi informasi mengenai kesehatan gigi, gigi berlubang, Krowok, dan Penyakit Gigi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar