Jumat, 24 Februari 2017

Faktor resiko penyebab diare

Ada 7 faktor utama yang meningkatkan risiko diare yang menetap atau resisten, yakni: Usia: risiko terkena diare persisten, terutama setelah suatu episode diare akut, lebih tinggi pada bayi-bayi yang usianya kurang dari setahun. Nutrisi buruk: malnutrisi meningkatkan lamanya diare dan risiko diare persisten Mekanisme kekebalan alami: anak-anak yang memiliki mekanisme kekebalan tubuh yang buruk, entah karena malnutrisi, penyakit atau factor-faktor lainnya, mermiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diare persisten Infeksi sebelumnya: risiko terkena diare persisten meningkat 3- 4 kali selama bulan-bulan setelah episode diare akut. Banyak bayi terkena diare persisten setelah terkena infeksi campak. Susu hewan: anak-anak yang minum susu hewan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena diare persisten. Hal ini dapat disebabkan oleh: Susu hewan yang terkontaminasi bakteri penyebab penyakit Kerusakan dinding usus oleh protein yanga ada dalam susu hewan Intoleransi terhadap laktosa, yakni suatu protein yang ada dalam susu. Beberapa mekanisme yang belum diketahui Bakteri yang menyebabkan penyakit: kurang dari 50% anak-anak dengan diare persisten mengalami infeksi bakteri penyebab penyakit. Dari beberapa bakteri penyebab diare persisten, Escherichia Coli, shigella, cryptosporidium lebih umum. Penting untuk diingat bahwa pengobatan diare dengan antibiotic dan obat-obatan yang mengurangi gerakan usus kemungkinan akan memperpanjang lamanya diare. Ini terjadi karena berkurangnya gerakan usus menyebabkan meningkatnya kontak bakteri dengan dinding dalam usus yang memperparah gejalanya. Jadi faktor resiko penyebab diare juga perlu diperhatikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar